Wednesday, May 30, 2007

Beberapa Persoalan dan Pemecahan Menulis Skripsi

Beberapa Persoalan dan Pemecahan Menulis Skripsi

Oleh Fajar Junaedi S.Sos, M.Si

Panduan ini saya buat untuk mahasiswa Ilmu Komunikasi UMY yang menjadi bimbingan saya dalam penyusunan skripsi. Panduan ini adalah narasi singkat untuk mahasiswa bimbingan skripsi dengan tujuan agar proses penyusunan skripsi lebih cepat dan berbobot. Semoga bermanfaat !


Berikut ini adalah beberapa persoalan yang ada saat menyusun skripsi, beserta solusi pemecahannya.

Substansi Penelitian
Dimulai dari bab I yang berisi pendahuluan, yang meliputi,

Latar Belakang Masalah
Latar belakang masalah yang baik adalah latar belakang masalah yang berdasar pada realitas yang terjadi, bukan dari teori. Menjadi lebih menarik jika realitas tersebut didukung dengan data-data sekunder dari media massa atau melalui pra survey jika penelitianya menggunakan metode survey.Jika persoalan semakin up to date, kontroversial dan fenomenal maka penelitian akan semakin menarik.
Latar belakang masalah juga harus fokus pada apa yang diteliti.

Rumusan Masalah
Rumusan masalah harus berdasar pada apa yang tertulis di latar belakang masalah, dan umumnya dalam bentuk kalimat tanya.

Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian berisi tujuan apa saja yang hendak dicapai dengan melakukan penelitian.

Manfaat Penelitian
Berisi kontribusi penelitian secara teoritis maupun praktis.

Kerangka Teori
Kerangka teori yang baik adalah kerangka yang terdiri dari teori-teori yang akan digunakan untuk menganalisis masalah yang diteliti. Minimal kerangka teori harus menjabarkan kata-kata yang ada di judul penelitian. Sebaiknya menggunakan literatur buku atau jurnal.

Metode Penelitian
Metode penelitian harus sesuai dengan masalah dan operational saat digunakan untuk melaksanakan penelitian. Metode penelitian harus tegas berada di wilayah paradigma positivistik, kritis atau konstruktivionis. Posisi peneliti di salah satu paradigma di atas harus selalu dijaga untuk berada di koridor saat melaksanakan penelitian.

Sistematika penulisan
Berisi apa saja yang akan ditulis dalam skripsi, mulai bab pertama sampai terakhir. Setidaknya memuat uraian singkat dari masing-masing bab.

Pada bab II, yang ditulis adalah gambaran umum dari obyek penelitian yang dilaksanakan. Misalnya ada sebuah penelitian berjudul ”Kontroversi Penerbitan Playboy di Kompas dan Republika, Analisis Wacana Penerbitan Playboy di Kompas dan Republika”, maka pada bab II ditulis mengenai Kompas dan Republika secara komprehensif, seperti mengenai sejarah, struktur redaksi, kebijakan jurnalisme yang dianut, relasi keduanya dengan subsistem yang lain di masyarakat dsb.

Pada bab III, hasil penelitian harus dapat digambarkan secara komprehensif sesuai dengan metodologi yang digunakan dan selalu merujuk pada kerangka teori. Hal ini penting agar tidak lepas dari paradigma penelitian yang digunakan. Selain itu, mahasiswa sebagai peneliti harus selalu berorientasi untuk menjawab rumusan masalah di bab I di dalam pembahasan pada bab III.

Pada bab IV, yang ditulis adalah bab penutup yang meliputi kesimpulan dan jika diperlukan adalah saran. Kesimpulan tidak boleh lepas dari pembahasan di bab III, karena kesimpulan adalah narasi singkat hasil penelitian yang pada intinya berusaha menjawab rumusan masalah. Sedangkan saran dibuat tidak lepas juga dari hasil penelitian dalam relasinya dengan manfaat penelitian yang ingin dicapai sebagaimana telah ditulis di bab I.

Setelah skripsi selesai dibuat, maka mahasiswa dapat membuat abstraksi dengan ketentuan maksimal 1 halaman dengan menggunakan spasi tunggal. Abstraksi terdiri dari 3 paragraf. Paragraf 1 berasal dari bab I dan II, paragraf 2 berasal dari bab III dan paragraf 3 bersumber dari bab IV. Jika skripsi menggunakan Bahasa Indonesia, maka abstraksi menggunakan Bahasa Inggris, begitu juga sebaliknya.

Redaksional
Bagi orang komunikasi persoalan redaksional adalah persoalan yang sangat substansial. Sebagai panduan singkat, penulisan harus sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). Beberapa persoalan yang sering dijumpai adalah sebagai berikut.

Huruf Kapital
Digunakan untuk nama orang, perusahaan, organisasi, pulau, laut dsb. Juga digunakan kepada predikat yang diikuti oleh nama-nama yang tersebut di atas. Jika tidak diikuti nama, maka predikat tersebut tetap huruf kecil.
Contoh : Setelah gempa, Presiden SBY berkunjung ke Kota Yogyakarta.
Bandingkan dengan kalimat berikut : Menurut beberapa pemberitaan, presiden tidak jadi ke luar negeri.

Huruf Miring
Digunakan untuk semua kata asing/daerah yang belum diserap dalam Bahasa Indonesia.
Contoh : Louis Althusser menyatakan bahwa ideological state’s apparatuss merupakan perangkat ideologi negara.
”di” dan ”ke” sebagai awalan atau kata depan
Jika merujuk pada tempat, maka di/ke merupakan kata depan sehingga dipisah. Contoh : di kamar, ke sawah dsb.
Jika tidak merujuk pada tempat, maka di/ke merupakan awalan yang harus digandeng dengan kata yang mengikutinya. Contoh : dipisah, kehujanan dsb.

Awalan + frase + akhiran
Jika ada awalan+frase+akhiran, maka semua digandeng. Contoh : per+tanggung jawab+an = pertanggungjawaban.

Penulisan rujukan
Yang populer dewasa ini adalah bodynote karena lebih sederhana dan mudah dibaca. Cara penulisan adalah ...............(nama kedua, tahun penerbitan : halaman). Contoh :...........(Littlejohn, 2005 : 6).

Penulisan daftar pustaka
Nama kedua, Nama pertama, (tahun terbit). Judul. Kota penerbitan, nama penerbit. Contoh : Littlejohn, Stephen W (1996). Theories of Human Communication, 5th Edition. Belmont, Wadsworth Publising Company.
Untuk buku berbahasa Indonesia, judul buku hurufnya tegak, sedangkan untuk buku asing memakai huruf miring.

Cara pengutipan
Pengutipan langsung yang jumlah barisnya lebih atau sama dengan dari 5 baris, maka harus menggunakan 1 spasi dan masuk 1 tab. Jika kurang dari 5 baris maka menjadi satu dengan naskah.

Penulisan judul, sub judul, judul bab dan judul sub bab
Menggunakan huruf kecil kecuali huruf pertama. Kata sambung tetap menggunakan huruf kecil. Contoh : Repersentasi Etnis Tiongha dalam Film Cau Bau Kan dan Novel Tanpa Huruf R

Yogyakarta 20 Januari 2007
Regrets,


Fajar Junaedi S.Sos, M.Si

Dikutip dari www.fajarjun.blogspot.com